Leumang Pidie
Bagi masyarakat
di kabupaten Pidie( Sigli), jajanan khas lameue -Sakti ini, sangat populer diantara
para penikmatnya, mulai buka sejak jam 16:00 sore hingga tengah malam selalu
ramai di kunjungi warga setempat bahkan luar daerah mereka meluangkan waktu
dengan menikmati leumang + boh manoek weng(LBMW) ala Pak is, sambil menikmati
leumang kita bebas bercengkrama bersama-sama di rangkang/Jamboe (Gubuk) 2x3
meter yang terkesan sangat klasik ini, kedai pak Is berbeda dengan kebanyakan
kedai kopi di aceh, pak Is memanfaatkan halaman rumannya untuk mencari nafkah, rangkang-rangkang
sengaja di bangun sebagai tempat santai yang
nyaman dan luas untuk menikmati dagangan
andalannya menjadi hal yang unik di leumang bo”h manoek wen ala pak Is.
masyarakat di
daerah ini tidak asing lagi dengan leumang lameue, bahkan tidak jarang dari
pidie jaya, bireuen, samalanga, takengon
mereka sengaja datang ke tempat
ini ,hanya untuk menikmati jajanan khas ala pak Is , di lihat dari
struktur bangunan kedei pak Is yang
klasik menjadi daya tarik tersendiri dengan kelebihan (LBMW)nya, jika anda
datang hari sabtu dan minggu antrian menanti anda.
Berbicara mengenai kuliner Leumang,
memang sangat identilk dengan daerah sigli (pidie), di daerah ini banyak kita
temukan jajanan Leumang di pinggir-pinggir jalan nasional(Banda Aceh-Medan),
contohnya di kampung Garut,Lampoh Saka,Bambi,Grong-Grong dan daeah sekitarnya.
usaha yang mulai di rintis pak Is dari
tahun 1991 ini tidaklah mudah, pernah mengalami pasang surut pada masa aceh
dalam konflik dulu, dagangannya sepi pembeli karena masyarat tidak keluar rumah
pada malam hari, tapi dengan, sabar, tekun pak Iskandar tetap istiqamah dengan usahanya, sekarang
insya allah usahanya pun mengalami peningkatan buah dari kesabaran.
Jajanan yang beralamat di jln. jabal
ghafur simpang 7 lameue ini cukup banyak peminatnya bagi warga sekitar bahkan
hingga luar daerah,
Yang sangat mengejutkan di malam lebaran
H1-H7 mereka bisa meraih omset Rp.1- 6 juta permalamnya, kalau hari biasanya
bekisar antara Rp.1-3 juta.
Ada pun bahan-bahan pembuatan leumang
ialah :
·
Beras
Ketan,
·
Bawang
merah,
·
Santan,
·
Garam,
·
Daun
Pandan
·
Daun
pisang muda,
·
Bambu
Kecil Ukuran diameter 5 -7 cm, dengan panjang
lebih kurang 1-100 cm.
Cara pembuatannya :
Beras di cuci sampai bersih, lalu di
rendam lebih kurang 2 jam, untuk mendapatkan hasil yang maksimal pilihan beras ketan
berkualitas, bebas dari jamur dan kutu,
Campurkan bawang merah, santan, garam
,daun pandan secukupnya kedalam satu wadah.
daun pisang muda kita masukkan kedalam bamboo dan ini adalah
pekerjaan yang paling rumit dalam proses pembuatan leumang tersebut, capuran
beras beserta bumbu lainnya untuk di masukkan kebambu yang di lapisi daun pisang.
proses
memasak di bara api, pengalam dalam menjaga bara api tersebut sangat di
perlukan supaya tidak hangus (hitam ) setengahnya. ketika bambu sudah terisi
penuh dengan isi adonan segera angkat dari bara api dan siap di sajikan.
Jika anda bepergian dari dan ke Banda
aceh , jangan lupa singgah di tempat ini (LBMW)
Lameue di jamin mengugah selera…
Demikian sedikit catatan kuliner aceh yang
melegenda …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar